REVIEW
JURNAL INTERNATIONAL
Judul : Quality Function Deployment(QFD) - A Means For Developing Usable Products
Penulis : Karin Bergquist *, John Abeysekera
Asal Negara :
Division of
Industrial Ergonomics, Luleh University of Technology, S-971 87 Lulea, Sweden
Jurnal : International Journal of
Industrial Ergonomics
Diterima : 27 Oktober 1994
Direvisi : 29 Mei 1995
Reviewer : Nur Fitri Rahayu
Direview : 25 Desember 2017
PENDAHULUAN
Proses pengembangan produk
adalah suatu prioritas yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
atau manusia. Untuk mengungkapkan informasi tentang kebutuhan dan persyaratan
manusia dibutuhkan sebuah pengetahuan, yaitu pengetahuan ergonomi yang berarti
pengetahuan mengenai suatu produk. Produk yang berkualitas tinggi dapat
dianggap sebagai produk ergonomis atau produk yang sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia. Jadi, pengetahuan ini bertujuan untuk mengetahui
kebutuhan apa atau tuntutan apa yang diinginkan pelanggan dan untuk
menyederhanakan serta membuat pengembangan produk menjadi lebih efisien. Metode
yang digunakan untuk menterjemakan kebutuhan manusia secara sistematis yang
disesuaikan dengan karakteristik produk dan dapat membantu meningkatkan
kualitas produk adalah metode QFD (Quality
Function Deployment). Penyebaran fungsi mutu bertujuan untuk
mengidentifikasi pelanggan bersamaan dengan tuntutan produk mereka, yang
diterjemahkan ke dalam karakteristik produk. Kebutuhan pelanggan dapat
ditentukan dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterbatasan manusia, yang
dapat diprediksi lebih mudah dengan bantuan pengetahuan dalam ergonomi. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemungkinan dan keuntungan
menggunakan metode QFD di bidang ergonomi. Untuk tujuan ini, metode QFD
digunakan dalam studi kasus mengenai penggunaan sepatu keselamatan dalam cuaca yang
dingin.
STUDI
KASUS
HASIL
dan PEMBAHASAN
Langkah pertama untuk
analisis QFD, yaitu menentukan kebutuhan pelanggan yang mungkin merupakan
langkah terpenting dalam proses perencanaan produk. Informasi tentang kebutuhan
pelanggan dan prioritas mereka dapat diperoleh melalui metode kuesioner. Dalam
studi kasus kebutuhan pelanggan ditentukan melalui survei kuesioner, sebagai
berikut:
·
Mobilitas - Kenyamanan Termal
·
Penampilan Bagus - Kemudahan untuk don / doff
·
Fit berjalan kaki - Bobot rendah
·
Daya tahan – Adjustability
·
Anti slip - Perlindungan dari bahaya kerja
Langkah kedua, yaitu
memberikan peringkat pada karakteristik produk untuk kebutuhan pelanggan yang
diinginkan. Kebutuhan pelanggan dapat dinilai atau diberi peringkat oleh
pelanggan dalam skala, mis. 1-10, di mana skala 1 berarti paling tidak penting
dan skala 10 berarti yang terpenting. Hasil survei kuesioner menghasilkan
informasi tentang bobot rata-rata sepatu keselamatan yang digunakan dalam cuaca
dingin. Menurut pelanggan, pas di kaki adalah hal yang paling penting yang
perlu dipenuhi saat merancang sepatu keselamatan disusul dengan kenyamanan
termal, bobot rendah dll. Bobot rata-rata yang didapat dari hasil kuesioner
yang berkaitan dengan sepatu keselamatan, yaitu ditunjukkan pada Tabel 1.
Informasi ini digunakan secara langsung dalam analisis QFD sebagai dasar untuk
menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik produk yang dinyatakan
dalam istilah teknis. Meskipun harga sepatu merupakan faktor penting yang harus
dipertimbangkan oleh pelanggan, namun hal itu dihilangkan dari daftar kebutuhan
pelanggan karena penyediaan dan pembelian sepatu keselamatan merupakan tanggung
jawab pengusaha dan pelanggan sebenarnya karena itu tidak termasuk dengan
banyaknya biaya sepatu keselamatan.
Langkah ketiga adalah
karakterisitk produk yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Informasi ini bisa didapat dari produsen atau dari teknisi produksi atau ahli
di masing-masing produk. Karakteristik produk pada analisis QFD produk sepatu
keselamatan dalam cuaca dingin, yaitu pusat gravitasi, ruang sepatu yang besar,
ukuran, sifat insulasi, kualitas tahan banting, permeabilitas, desain tunggal,
desain toecap. Alasan mengapa sifat
insulasi, kualitas tahan banting dan permeabilitas masuk dalam daftar
karakteristik produk ini karena ketiga hal itu adalah faktor yang menentukan
sifat termal sepatu.
Langkah keempat adalah
membandingkan hubungan karakteristik produk dengan produk yang berbeda. Hubungan
ini diilustrasikan dengan hubungan positif dengan tanda + negatif - dan jika
ada keraguan apakah ada hubungan itu diilustrasikan dengan ?. Dengan membandingkan
karakteristik produk yang berbeda, maka hubungan mereka dapat diidentifikasi.
Misalnya, ada hubungan terbalik (-) antara 'permeabilitas' dan 'isolasi',
karena insulasi yang meningkat menyebabkan permeabilitas menurun.
Langkah kelima adalah
Hubungan antara kebutuhan pelanggan dan karakteristik produk. Setiap kebutuhan
pelanggan dibandingkan dengan setiap karakteristik produk. Hubungan ini diberi
nilai pada skala 0, 1, 3, 9, di mana 9 sesuai dengan hubungan yang sangat kuat,
kuat, 1 sampai yang lemah dan 0 tanpa hubungan. Hubungan yang kuat antara
karakteristik produk dan kebutuhan pelanggan berarti mengubah karakteristik
produk akan sangat mempengaruhi permintaan pelanggan. Jika permintaan pelanggan
adalah kebutuhan prioritas menurut pelanggan, maka perubahan karakteristik
tersebut akan mempengaruhi total kualitas produk. Sejauh produk memenuhi
tuntutan pelanggan. Dalam kasus sepatu keselamatan, ada hubungan yang sangat
kuat antara pas di kaki dan ukuran oleh karena itu diberi rating 9 (kuat).
Hubungan antara mobilitas dan ukuran sangat kurang kuat dan diberikan rating 3
(medium), yaitu 3 kali lebih kecil bila
dibandingkan dengan hubungan antara pas di kaki dan ukuran.
Langkah keenam adalah
pembobotan. Ketika sudah menentukan karakteristik produk apa yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan, maka bobot keseluruhan dihitung, yaitu dengan mengalikan
bobot pelanggan dan pembobotan numerik dari hubungan, dan menjumlahkan
keduanya, masing-masing karakteristik produk diberi bobot keseluruhan. Sebagai
contoh, bobot pusat gravitasi diperoleh sebagai berikut (1 x 10)+(6 x 3)+(5 x
3) = 43. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi karakteristik yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Bobot keseluruhan yang tinggi dapat diperoleh
jika ada hubungan yang kuat antara karakteristik produk dan kebutuhan pelanggan
dengan peringkat pelanggan yang tinggi.
Langkah ketujuh adalah
menentukan nilai target. Nilai target diambil dari standar atau pendapat ahli
yang relevan. Nilai target yang tersedia untuk sepatu keselamatan adalah yang
termasuk dalam Standar Eropa untuk sepatu keselamatan (EN 344, 1992).
Ketebalan, kekuatan sobek, ketahanan melenturkan dari outsole dan ketahanan terhadap penetrasi, korosi, kompresi toecap adalah contoh persyaratan yang
tercantum dalam standar EN 344. Juga persyaratan insulasi dingin dari
satu-satunya kompleks, kemampuan bocor seluruh alas kaki, permeabilitas bagian
atas, ketebalan outsole dan dimensi toecap disebutkan dalam standar.
Persyaratan pusat gravitasi dan ruang sepatu yang besar tidak dibesarkan dalam
standar. Karena nilai target yang benar masih belum tersedia untuk analisis QFD
tentang sepatu keselamatan, analisis teknis dan analisis pelanggan tidak
dilakukan dalam studi kasus ini.
Langkah kedelapan adalah
analisis teknis dan analisis pelanggan. Analisis teknis dan pelanggan dilakukan
untuk menghindari perubahan desain pada tahap selanjutnya dari proses
perencanaan dan produksi. Produk yang berbeda dapat diuji untuk memenuhi
permintaan teknis maupun pelanggan.
Analisis ini dilakukan dengan menilai kemampuan produk untuk memenuhi
kebutuhan spesifik pada skala 1-5, di mana nilai 1 berarti bahwa kebutuhan sama
sekali tidak terpenuhi dan 5 berarti bahwa kebutuhan dipenuhi sepenuhnya.
Analisis teknis dan pelanggan untuk sepatu keselamatan tidak dilakukan karena
informasi yang tidak memadai mengenai nilai target.
KESIMPULAN
·
Dengan menggunakan metode QFD, kebutuhan
pelanggan diterjemahkan dan terintegrasi dalam keseluruhan proses pengembangan
produk. Oleh karena itu metode QFD akan menjadi pelengkap yang sesuai dengan
metode ergonomis dimana tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
kepuasan pelanggan.
·
Dalam studi kasus ini analisis QFD
mengungkapkan bahwa desain toecap
sangat penting untuk memenuhi tuntutan pelanggan. Karakteristik produk penting
lainnya adalah 'desain tunggal' dan 'ukuran'. Hal ini bisa dijelaskan oleh
fakta bahwa kebutuhan pelanggan dengan prioritas tinggi yaitu, kenyamanan
termal dan kecocokan sangat terkait dengan karakteristik toecap, outsole, dan ukuran sepatu masing-masing sehingga sesuai
harapan serta dapat meningkatkan kepuasan pelanggan di antara pelanggan sepatu
keselamatan di cuaca yang dingin.