Ilab Gunadarma

Kamis, 19 Mei 2016

RESENSI FILM THE ULTIMATE GIFT




DIRECTED BY                     : MICHAEL O. SAJBEL

BASED ON A NOVEL BY : JIM STOVALL

PRODUCED BY                   :
·         RICK ELDRIGE
·         JOHN SHEPHERD
·         CLEVE LANSDBERG

STARRING                            :
·         ABIGAIL BRESLIN
·         JAMES GARNER
·         DREW FULLER

DISTRIBUTED                     : STANFORD FINANCIAL GROUP and LIFEn MEDIA

YEAR                                     : 2006

The Ultimate Gift adalah sebuah film yang diambil dari novel yang berjudul ‘The Ultimate Gift” karya Jim Stovall. Film ini menceritakan seorang kakek yang bernama Howard Red Stevens seorang pengusaha sukses yang meninggal dan ingin membagikan warisan kepada anak dan cucunya. Dibawah ini adalah cerita dari film The Ultimate Gift



Di awal film Howard Red Steven sedang membuat video rekaman dirinya yang ingin memberikan petunjuk hadiah warisan kepada cucunya yang bernama Jason Stevens. Lalu keesokannya diberitakan bahwa Howard Red Steven telah meninggal. Disaat sedang dilakukan pemakaman, Jason Stevens datang dengan gayanya yang tidak peduli dengan meninggalnya sang kakek. Setelah pemakaman selesai Mr. Hamilton yaitu teman dari Red Stevens mengumpulkan keluarga Red Stevens untuk membagikan warisan dari Red Stevens. Saat pembagian warisan hampir berakhir datanglah cucu Red Stevens yaitu Jason Stevens namun ia percaya bahwa ia tidak akan mendapatkan apapun dari warisan itu. Namun ia salah, karena Mr. Hamilton memberikan dia sebuah video rekaman yang berisi rekaman dari almarhum Red Stevens. Isi dari rekaman itu adalah beberapa tantangan untuk Jason Stevens untuk mendapatkan warisan besar dari sang kakek. Ia sempat menolak tantangan tersebut namun setelah ia mendapat dorongan dari kekasihnya ia lalu menerima tantangan itu.



Tantangan pertama ia harus pergi ke Texas, untuk menemui teman lama dari sang kakek. Sebelum ia pergi ia diberikan suatu alat untuk berkomunikasi dengan Mrs. Hasting dan Mr. Hamilton. Sesampainya ia di Texas, ia dijemput oleh Mr. Gus teman dari Red Stevens. Di Texas ia harus menuruti kata Mr. Gus yaitu ia harus bangun pagi, sarapan di pukul 05.00 subuh dan ia harus membuat pagar dari kayu sepanjang delapan kaki dari tengah lapangan dengan tenaganya sendiri. Setelah sebulan lamanya ia menyelesaikan tantangan tersebut, lalu ia meminta hadiah kepada Mr. Gus namun tidak ada hadiah yang diterimanya. Lalu ia pergi ke perusahaan sang kakek untuk menemui Mr. Hamilton untuk menanyakan hadiah tersebut namun jawabannya sama yaitu tidak ada hadiah. Ia merasa tidak adil karena ia telah sebulan bekerja namun tidak mendapat hadiah apapun, dan ia menyerah untuk melanjutkan tantangan selanjutnya.



Saat ia ingin menjalani tantangan kedua  Red ingin Jason mempunyai teman sejati. Saat Jason berada di taman ia bertemu seorang anak kecil bernama Emily dan Alexia ibunya. Pada saat itu juga Emily menyetujui akan menjadi teman sejati Jason. Emily adalah seorang anak kecil yang mengidap penyakit leukimia. Untuk menjalankan tantangan selanjutnya yaitu ia harus pergi ke pedalaman Equador dan ia berjanji akan kembali dan merayakan Hari Natal bersama Emily dan Alexia.

Sesampainya ia disana ia harus membantu penjaga perpustakaan untuk membersihkan perpustakaan yang dulu dibangun oleh kakeknya dan ayanhnya. Saat ia disana ia teringat dengan almarhum ayahnya yang meninggal di sebuah gunung di daerah itu. Dia juga bertemu teman dari ayahnya yang membuat Jason ingin meminta agar ia mengantarkan ke gunung di mana ayahnya meninggal. Namun teman ayahnya itu menolak dikarenakan disana adalah tempat para raja pengedar obat-obat terlarang dan daerah yang tidak termasuk dalam wilayah hukum. Paginya saat orang-orang belum bangun Jason pergi dengan membawa mobil milik teman ayahnya sayangnya ternyata di tempat duduk bagian belakang teman ayahnya sedang tertidur lalu terbangun ketikan Jason sedang mengendarai mobil tersebut. Jason dan teman ayahnya berhasil sampai ketempat dimana ayahnya meninggal, namun saat ia mau kembali pulang ia ditawan oleh sekelompok orang yang mendiami daerah itu. Ia dan teman ayahnya di penjara selama sebulan. Di penjara itu ia berfikir bahwa kematian ayahnya adalah dikarenakan di penjara dan di bunuh oleh orang-orang yang mendiami gunung itu.

Sebulan di penjara ia dibebaskan sebentar karena hari itu adalah Hari Natal, tetapi besok ia dan tawanan yang lain akan di bunuh. Di sisi lain Alexia sangat khawatir dengan keadaan Jason. Saat Jason kembali dimasukkan ke penjara salah satu dari kawanan itu lupa mengunci pintu penjara dan Jason berhasil kabur dan membawa teman ayahnya. Lalu ia kembali ke Amerika dan merayakan Natal bersama Emily dan ibunya di Texas karena Emily meminta untuk menunggangi kuda bersama Jason dan ibunya.

Akhirnya beberapa tantangan tersebut telah dijalani oleh Jason dengan baik. Menurutnya ia telah digiring untuk melalui hidupnya hari demi hari dan ia masih hidup. Ia tahu ia mempunyai mimpi namun ia juga tahu bahwa membantu orang lain untuk memenuhi mimpi mereka itu adalah sesuatu perbuatan yang lebih baik lagi. Setelah menunggu beberapa menit Mr. Hamilton akhirnya memberitahukan hadiah dari Red Stevens untuk Jason yaitu memberikan 100 juta dolar dan terserah untuk di apakan. Namun menurut Jason hadiah itu tidak membuat perasaan Jason berbeda dengan apa yang sudah dialaminya selama ini. Lalu Jason mengundang beberapa investor yang telah bekerjasama dengan kakeknya, Alexia, Mr. Hamilton dan Mrs. Hasting untuk mengadiri undangan kerjasama antar perusahaan. Hasil dari persentasi tersebut  Jason menggunakan uangnya untuk membuat Rumah Emily yaitu rumah sakit canggih tempat untuk orang yang mengalami tantangan kesehatan yang luar biasa dan didalamnya juga ada sebuah Gereja untuk pusat berdoa. Di akhir cerita Emily meninggal karena penyakitnya dan Walikota bersama Jason dan Alexia meresmikan Rumah Emily untuk orang-orang yang membutuhkan.


Film ini sangat layak ditonton bagi mereka yang merasa selalu haus dengan uang dan harta, untuk bisa belajar arti hidup sebenarnya. Bagi mereka yang sedang dalam kesulitan, film ini pun memberikan pesan bahwa selalu ada harapan bila kita menghadapi hidup dengan tulus.

Jason memang berhasil mendapatkan warisan yang luar biasa besar. Tapi bukan itu Ultimate Gift-nya. Bukan itu anugerah terbesarnya. Anugerah terbesar itu adalah seluruh usahanya untuk bisa berubah, dari seorang anak kaya yang manja dan tak tahu diri, menjadi seorang manusia yang bisa bersimpati, berempati, dan peduli kepada sesama. Sebuah quotes menarik tertulis di vou
cer film tersebut berbunyi demikian "Life is how you live it, not how you spend it".

Inilah daftar anugerah yang didapatkannya:
- Anugerah dalam pekerjaan (Dia tidak pernah bekerja apapun sebelumnya)
- Anugerah tentang uang (Merasakan hidup tanpa uang)
- Anugerah tentang teman (Menemukan teman yang sejati itu sulit)
- Anugerah tentang belajar (Mungkin terdengar sederhana bagi yang berkecukupan, tapi bagi yang berkekurangan, sebuah buku saja bernilai sangat besar)
- Anugerah tentang masalah (Tidak ada manusia yang tidak punya masalah, dan uang bukan segalanya untuk menyelesaikan masalah itu)
- Anugerah tentang keluarga (Memiliki keluarga yang penuh kasih)
- Anugerah tertawa (Tertawa lepas dan bahagia ternyata bisa dilakukan tanpa harta berlimpah)
- Anugerah untuk bermimpi (Berani bercita-cita)
- Anugerah untuk memberi (Setelah belajar tentang arti kehidupan, harta bukan lagi menjadi hal yang mengikat)
- Anugerah untuk bersyukur (Ternyata hidup sangat berarti bila diisi dengan ucapan syukur)
- Anugerah untuk satu hari (Tiap hari adalah anugerah, karena tidak semua orang bisa menikmatinya)
- Anugerah tentang kasih.(Ternyata anugerah terbesar itu bukan saat kita menerima, tapi saat kita memberi).

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar