MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Di dalam kehidupan,
manusia dan kebudayaan mempunyai hubungan atau kaitan yang erat dan tak bisa
dipisahkan dalam kehidupan ini. Mnusia sebagai mahkluk Allah SWT yang
menciptakan budaya sendiri dan diturunkan secara turun-temurun agar bisa
dilestarikan oleh anak cucunya kedepan. Budaya sendiri muncul karena interaksi
manusia dan cara manusia mengekspresikan diri.
1.
PENGERTIAN
MANUSIA
Manusia
didunia ini mempunyai peranan yang unik yang dipandang dari semua segi.
Menurut ilmu biologi, manusia
dikategorikan dalam golongan Homo Sapiens yang termasuk kedalam jenis spesies
primate yang tergolong mamalia dengan dibekali otak yang berkemampuan tinggi.
Manusia menurut kerohanian, bahwa manusia berhubungan dengan jiwa yang beragam.
Dalam agama sendiri, manusia memiliki hubungan sendiri dengan Tuhannya maupun
kepada sesame makhluk hidup. Manusia menurut agama Islam merupakan, makhluk
hidup yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah dimuka bumi yang
bertujuan hanyalah untuk menyembah Allah Ta’ala.
Manusia
sendiri mempunyai pengertian sebagai makhluk social, dimana makhluk yang
membutuhkan bantuan orang lain. Jadi, manusia mempunyai ketergantungan dengan
manusia yang lain.
Beberapa
pengertian manusia menurut para tokoh:
1.
Menurut
Kees Bertens
Manusia merupakan mahluk yang mempunyai
dua unsur dimana
kesatuannya tidak dapat dinyatakan.
2.
Menurut
Socrates
Manusia merupan sejenis mahluk hidup
yang memiliki kaki dua, tidak memiliki buku namun memiliki kuku lebar dan
datar.
3.
Menurut
Abineno J.I
Manusia merupakan tubuh yang meimiliki
jiwa, namun tidak berarti memiliki jiwa yang abadi.
4.
Menurut
Upanisads
Manusia adalah perpaduan dari beberapa
unsur seperti jiwa, roh, fisik, dan pikiran.
5.
Menurut
Janet W.K & Paula J.C
Manusia menurut kedua ahli ini merupakan
mahluk yang terbuka, memiliki kebebasan dalam memilih suatu makn adi setiap
keadaan.
6.
Menurut
Erbe Sentanu
Manusia adalah individu atau mahluk
ciptaan Tuhan yang paling baik dn sempurna jika dibandingkan dengan mahluk
lainnya yang ada di dunia.
7.
Menurut
I Wayan Watra
Manusia adalah sekelompok mahluk dinamis yang
memeiliki cakupan karsa, cipta dan juga rasa.
Selain
itu, ada dua pandangan mengenai unsur-unsur manusia
a. Jasa
: badan kasar manusia yang tampak dari luar, yang dapat dilihat, diraba, dan
menempati ruang dan waktu
b. Hayat
: mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak
c. Ruh
: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual
d. Nafs
: kesadaran tentang diri sendiri.
Manusia sebagai
kepribadian mempunyai tiga unsur
a. Id,
merupakan unsur yang paling primitif dan tidak tampak. Menunjukan ciri alami
yang berkaitan dengan seks. Merupakan libido murni, atau energy psikis. Id
tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri
b. Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id.
Sering disebut denga “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungan energy Id
kedalam saluran social yang dapat di mengerti orang lain. Ego sadar akan
tuntunan lingkungan luar
c. Supergo,
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia 5
tahun. Supergo menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan
control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
2.
HAKEKAT
MANUSIA
2.1 Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri
dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,
diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia meinggal
tubuhkan akan hancur dan lenyap. Jiwa terdapat dalam tubuh yang tidak terlihat,
diraba dan bentuknya abstrak. Tapi sifatnya abadi. Jika manusia meninggal jiwa
akan lepas dan akan kembali ke Tuhannya.
2.2 Mahluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna dibanding mahluk lainnya
Manusia
dilengkapi akal, pikiran, perasaan dan kehendak oleh pencipatanya. Dengan akal
dan pikiran manusia dan menciptakan ilmu dan teknologi. Menilai dan berkehendak
menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan, dan sebaliknya. Selanjutnya dengan
adanya perasaan manusia dapat menciptakan kesenian.
3.
KEBUDAYAAN
Kebudayaan
berasal dari kata budaya dimana kata budaya tersebut dalam bahasa sansekerta
berasal dari kata “budhayah” yang berasal dari kata budi dan akal. Dalam bahasa
latin yaitu “colere” yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan dapat
diartikan secara umum yaitu segala sesuatu yang diciptakan manusia melalui akal
dan budinya guna untuk melangsungkan dan mempertahankan hidupnya dan juga
menciptakan seni-seni di hidupnya.
·
Selo
Sumarjan dan Soelaeman Soemardi, merumuskan kebudayaan
sebagai hasil cipta, rasa, dan karsa.
·
Sutan
Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berfikir
·
Koentjaraningrat,
kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
·
A.L.
Krober dan C.Kluckhon, kebudyaan adalah manifestasi atau
penjelmaan kerja jiwa manusiadalam arti seluas-luaasnya.
4.
UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
Dalam
karya C.Kluckhon Universal
Categories of Culture mengemukakan, ada tujuh unsur kebudayaan :
1. Sistem
Religi (sistem kepercayaan)
2. Sistem
organisasi kemasyarakat
3. Sistem
pengetahuan
4. Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem
teknologi dan peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
5.
WUJUD
dan KOMPONEN KEBUDAYAAN
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
·
Gagasan (Wujud ideal)
·
Aktivitas(tindakan)
·
Artefak (karya)
Berdasarkan wujud
tersebut, Budaya memiliki beberapa elemn atau komponen, menurut ahli
antropologi Cateora, yaitu:
·
Kebudayaan material
Mengacu
pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret, suatu penggalian arkeologi
dan mecakup barang-barang.
·
Kebudayaan nonmaterial
Ciptaan-ciptaan
abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi
·
Lembaga social
Lembaga
sossial dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan.
·
Sistem kepercayaan
Bagaimana
masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan atau keyakinan
terhadap sesuatu
·
Estetika
Berhubungan
dengan kesenian, seni, music, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari-tarian,
yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat.
·
Bahasa
Bahasa
untuk setiap wilayah bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek.
6.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Hubungan
antara manusia dengan kebudayaan adalah
manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayan adalah obyek yang
dilaksanakan manusia.
Dari
sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan inilah dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagi dialektis
tercipta melalui tiga tahap:
1. Eksternalisasi
: proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivitasi
: proses dimana masyarakat menjadi obyektif
3. Internalisasi
: proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia
Oleh
karena itu, manusia dan kebudayaan mempunyai keterkaitan satu sama lain. Namun,
pada saat ini sulit dibedakan yang mana lebih awal muncul antara manusia dengan
kebudayaan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar