Ilab Gunadarma

Selasa, 05 Januari 2016

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


Nama : Nur Fitri Rahayu
Kelas : 1ID04
NPM : 35415180


MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


1.      PANDANGAN HIDUP


Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.  Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat dikasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
a.       Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b.      Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut
c.       Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.


2.      CITA-CITA

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umunya cita-cita merupakan garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan kata lain cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya. Seseorang dapat mencapai apa yang ia cita-citakan dengan tiga factor yaitu :
a.       Factor manusia yang mau mencapai cita-citanya ditentukan oleh kualitas manusia.
b.      Factor kondisi yang memengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dsebut yang menguntungkan dan yang menghambat
c.       Factor tingginya cita-cita
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu, masyarakat dan bangsapun memiliki cita-cita juga. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan bangsa. Misalnya bangsa Indonesia mendirika suatu bangsa yang merupakan sarana untuk menjadi suatu bangsa yang masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran.


3.      KEBAJIKAN

Kebajikan atau kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, beertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya. Namun ada juga kebajikan semu, yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan. Kebajikan semu ini sangat berbahaya. Karena pelakunya orang yang munafik yang ingin menguntungkan dirinya sendiri.
Factor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga yaitu:
a.       Factor pembawaan atau hereditas
b.      Lingkungan (environment)
c.       Tingkah laku seseorang (pengalaman)


4.      USAHA atau PERJUANGAN

Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha dan berjuang. Tanpa usaha atau perjuangan manusia tidaak bisa apa-apa. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia itu miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan amrtabatnya sendiri.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian/keterampilan. Orang yang bekerja dengan fisik lemah akan mendapat hasil yang sedikit, sedangkan orang yang bekerja dengan keahlian dan keterampilan akan memiliki penghasilan yang lebih banyak.


5.      KEYAKINAN atau KEPERCAYAAN

Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution ada tiga aliran filsafat yaitu:
a.       Aliran naturalism : aliran naturalism berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Apabila aliran naturalism ini dikaitkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan itu berasal dari Tuhan.
b.      Aliran intelektualisme : dasar aliran ini adalah akal / logika. Apabila aliran ini berkaitan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal.
c.       Aliran gabungan : dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan akal. Apabila aliran ini dikaitkan dengan pandangan hidup, maka aka nada dua pandangan hidup. Apabila kedua keyakinan itu berasal dari kekuatan gaib Tuhan dan akal maka keyakinan akan berimbang.


6.      LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK

1.      Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia dan juga merupakan tahap pertama yang dilakukan manusia dalam aktivitas hidupnya.
2.      Mengerti
Menegerti dalam pandangan hidup ini memegang peranan yang sangat pentng. Karena dengan mengerti, ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.
3.      Menghayati
Menghayati dalam pandangan hidup yaitu kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan mengahayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan mendalami dan memperluas tentang pandangan hidup yang ada didalamnya.
4.      Meyakini
Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ihklas terhadap pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima secara ihklas ini maka ada kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya.
5.      Mengabdi
Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu dialam akhirat.
6.      Mengamankan
Langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan Iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup.


Sumber:

MANUSIA DAN KEADILAN


Nama : Nur Fitri Rahayu
Kelas : 1ID04
NPM :35415180


MANUSIA DAN KEADILAN

1.      Keadilan

Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Berdasarkan keadaan etis kita tidak boleh menuntut hak dan melupakan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan melupakan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah kepada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya jika kita menjalankan kewajiban dan tidak menuntuk hak maka kita yang akan diperbudak dan akan diperas oleh orang lain.


2.      Keadilan Sosial

Anda tentu ingat dengan sila ke lima Pancasila yaitu “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”. Panitia ad-hoc MPR sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut:

“Sila keadilan social mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hokum, politik, ekonomi, dan kebudayaan”.

Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan social tersebut, dibawah ini merupakan sikap dan perbuatan yang perlu dipupuk, antara lain:
1.      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2.      Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3.      Sikap suka member pertolongan kepada orang yang memerlukan
4.      Sikap suka bekerja keras
5.      Sikap menghargai karya orang lain


3.      Berbagai Macam Keadilan

·         Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Pengertian keadilan legal adalah keadilan menurut undang-undang dimana objeknya adalah masyarakat yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama atau banum commune. Contoh keadilan legal adalah Semua pengendara wajib menaati rambu-rambu lalu lintas. 
·         Keadilan Distributif
Pengertian keadilan distributif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing terhadap apa yang menjadi hak pada suatu subjek hak yaitu individu. Keadilan distributif adalah keadilan yang menilai dari proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan jasa, kebutuhan, dan kecakapan. Contoh keadilan distributif adalah karyawan yang telah bekerja selama 30 tahun, maka ia pantas mendapatkan kenaikan jabatan atau pangkat.  
·         Keadilan Komunikatif
Pengertian keadilan komunikatif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang terhadap apa yang menjadi bagiannya dengan berdasarkan hak seseorang pada suatu objek tertentu. Contoh keadilan komunikatif adalah Iwan membeli tas andri yang harganya 100 ribu maka iwan membayar 100 ribu juga seperti yang telah disepakati. 


4.      Kejujuran

Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti orang yang bersih hatinya. Barangsiapa yang berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan maka orang itu benar.
Pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi., kesadaran pengakuan akan adanya hak dan kewajiban, seerta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa. Kjujuran juga bersangkut erat dengan nurani. Disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam manusia.nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan.
Jadi getaran kejujuran ataupun ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan, dan atas keyakinannya maka seseorang diketahui kepribadiannya.


5.      Kecurangan

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar tentu kecurangan merupakan lawan dari kejujuran.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dengan hati nurani kita. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan, yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang lebih hebat, paling kaya, dan senang apabila masyarakat diseklilingnya menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditunjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, apek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat itu dilakukan dengan wajar, maka semuanya akan berjalan sesuai dengan norma dan hokum yang beerlaku.


6.      Pemulihan Nama Baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah perwujudan dari tingkah laku dan perbuatannya. Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu:
a.       Manusia menurut sifat dasarnya adalah mahluk moral
b.      Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau akhlak.


7.      Pembalasan

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh pergaulan. Jika pergaulan kita bersahabat makan akan mendapat balasan yang bersahabat juga. Sedangkan jika pergaulan kita mencurigakan akan mendapatkan pergaulan yang tidak bersahabat.
Oleh karena manusia tidaak ingin hak dan kewajibannya dilanggar, maka manusia itu akan berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

Sumber:



MANUSIA DAN PENDERITAAN

Nama : Nur Fitri Rahayu
Kelas : 1ID04
NPM : 35415180



MANUSIA DAN PENDERITAAN


1.      PENDERITAAN



Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita sendiri berasal dari bahasa sansekerta “dhra” yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan dapat dirasakan oleh semua makhluk hidup. Tuhan memberikan suatu penderitaan agar kita tidak memalingkan diri kita kepada Tuhan. Maka untuk itu setiap orang sudah diberi tanda atau wangsit seperti lewat mimpi ketika kita tidur. Bagi manusia yang tebal imannya bila diberi musibah ia akan pasrah akan nasib yang diberi Tuhannya, dan akan bertaubat kepada-Nya.


2.      SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang adalah sebuah penderitaan. Siksaan mempunyai sifat psikis yaitu:

1.      Kebimbangan.
Kebimbangan akan dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya ketika bulan Juli yang lalu ada seorang siswa yang mendapatkan dua universitas ternama di Indonesia. Namun ia harus memilih salah satu universitas tersebut dan bimbang harus memilih yang mana. Bagi orang yang lemah berfikirnya, masalah kebimbangan akan lama ia hadapi dan mengalami siksaan yang berkepanjangan. Tetapi jika orang yang cepat berfikir ia akan langsung mengambil keputusan tersebut.
2.      Kesepian
Kesepian yang dialami seseorang merupakan rasa sepi yang ada dalam dirinya walaupun dia berada di tempat yang ramai. Kesepian juga termasuk wujud siksaan yang dapat dialami seseorang. Cara mengobati kesepian selain mencari kawan, kita juga harus mencari kesibukan, khususnya bersifat fisik, sehingga kesepian tidak memperoleh waktu dan tempat dalam dirinya.
3.      Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami sisksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan bukan pada tempatnya disebut sebagai phobia. Seperti pada kesepian ketakutan dapat juga timbul pada tempat yang ramai. Sebab ketakutan memiliki sifat yang psikis. Banyak sebab orang merasakan ketakutan antara lain:

1)      Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut pada ruangan tertutup. Agoraphobia adalah rasa takut pada ruangan terbuka.
2)      Gamang
Ketakutan bila seseorang ditempat yang tinggi
3)      Kegelapan
Ketakutan seseorang jika berada ditempat gelap
4)      Kesakitan
Ketakutan seseorang yang disebabkan oleh rasa skit yang akan dialami
5)      Kegagalan
Ketakutan seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan akan gagal.


3.      KEKALUTAN MENTAL

Kekalutan mental adalah penderitaan batin. Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
1.      Nampak pada jasmani : pusing, sesak napas, nyeri pada lambung, dan demam
2.      Nampak pada kejiwaan : cemas, patah hati, apatis, dan mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiawaan adalah:
1.      Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
2.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3.      Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab-sebab terjadinya kekalutan mental adalah sebagai berikut:
1.      Kepribadian yang lemah
2.      Terjadinya konflik social budaya
3.      Cara pematangan batin yang salah

Proses-proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah
1.      Positif: trauma yang dialami dijawa secara baik sebagai usaha agara tetap survive dalam hidup. Misalnya sholat lima waktu.
2.      Negative: trauma yang dialami diperlarutkan atau  diperturutkan sehingga mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya sesuatu. Ada beberapa macam frustasi yaitu:
1.      Agresi = kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali
2.      Regresi = kembali ke pola yang primitif atau kekanak-kanakan
3.      Fiksasi = pembatasan pada suatu pola misalnya membisu
4.      Proyeksi = usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan
5.      Identifikasi = menyamakan dirinya dengan orang lain yang sukses sesuai imajinasinya
6.      Narsisme = yang bersangkutan dirinya merasa lebih superior dari ornag lain
7.      Autisme = gejala menutup diri dari dunia luar.

Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan yang meliputi:
1.      Kota-kota besar
2.      Anak-anak usia muda yang tidak berhasil
3.      Wanita
4.      Orang-orang tidak beragama
5.      Orang-orang yang terlalu mengejar materi


4.      PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya adalah meneruskan hidup. Caranya ia harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar dengan waspada dan tentunya berdoa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.


5.      PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN

Media massa merupakan alat yang tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran Koran, layar TV, pesawat radio dengan maksud agar semua orang bisa merasakan penderitaan sesamanya dari jauh.


6.      PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

Sebab-sebab timbulnya penderitaan, yatu ada penderitaan buruk yang diakibatkan manusia misalnya pembantu yang dianiaya dan diperkosa oleh majikannya, penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan Tuhan mialnya kisah Nabi Ayub yang menerima siksaan dari Allah dan menerimanya dengan sabar dan ihklas.


7.      PENGARUH PENDERITAAN


Orang-orang yang mengalami penderitaan akan memperoleh pengaruh yang bermacam-macam ada yang positif dan negative. Positif seperti sikap optimis menghadapi penderitaan hidup, bahwa hidup bukanlah rangkaian penderitaan. Sedangkan negtaifnya, yaitu tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negative ini akan menimbulkan sikap anti, misalnya anti kawin yaitu tidak mau kawin dan tidak punya gairah.



Sumber: