Ilab Gunadarma

Selasa, 05 Januari 2016

MANUSIA DAN KEINDAHAN


Nama : Nur Fitri Rahayu
Kelas ; 1ID04
NPM : 35415180

MANUSIA DAN KEINDAHAN

1.      KEINDAHAN

Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorang, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
a.       Apa keindahan itu?
Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual. Keindahan estetis adalah menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupakan keindahan dari bentuk dan warna.
b.      Nilai estetik
Nilai estetik adalah nilai yang berdasar pada keindahan. Ilmu yang mepelajari nilai estetik adalah estetika. Nilai estetik ini sangat penting bagi manusia karena dengan keindahan akan memberikan warna dalam kehidupannya. Dengan demikian manusia akan merasakan kedamaian dan kenyamanan dalam hidup. Karena sudah menjadi kodrat manusia bahwa manusia suka dengan hal-hal yang indah.
c.       Kotemplasi dan Ekstansi
Kotemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua ini dihubungkan dengan bentuk diluar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sedangkan apabila keduanya digabungkan dengan kreativitas, maka kotemplasi akan menciptakan keindahan dan ekstansi akan merasakan dan menikmati keindahan itu.
d.      Apa sebab manusia menciptakan keindahan
Berikut ini adalah tujuan manusia menciptakan keindahan:
·         Tata nilai yang telah using
·         Kemerosotan zaman
·         Penderitaan manusia
·         Keagungan Tuhan
e.       Keindahan menurut pandangan romantic
Dalam buku AN Essay on Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa keindahan tidak pernah bisa selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantic John Keats (1795-1821) sebagai pasangan. Dalam Endymion dia berkata :

A thing of beauty is a joy forever
Its loveliness increases; it will never pass into nothingness

Dia mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan. Dari sini kita mengetahui bahwa keindahan hanyalah sebuah konsep baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk.


2.      RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori.
a.       Teori Pengungkapan
b.      Teori Metafisik
c.       Teori Psikologis


3.      KESERASIAN

Keserasian berasal dari kata serasi dan berasal dari kata dasar rasi yang artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Karena itu dalam keindahan ini sebagian ahli pakar menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast).
Dalam keselarasan itu seseorang memiliki perasaan-perasaan seimbang dan tenang, mencapai cita rasa akan sesuatu yang terakhir dan rasa hidup sesaat di tempat-tempat kesempurnaan yang dengan senang hati ingin diperpanjangnya.

a.       Teori Obyektif dan Subyektif
Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau cirri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat kualita yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Sedangkan teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
b.      Teori Perimbangan
Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka.

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar